Inovasi mahasiswi Universitas
Negeri Gorontalo patut ditiru. Di tengah kekhawatiran masyarakat akan
mahalnya susu formula dan bakteri sakazakii, mereka coba menawarkan
alternatif dengan memproduksi susu jagung yang diberi Merk Sujago.
Selain murah, susu jagung yang mereka buat dijamin aman dan
menyehatkan. Sesuai namanya susu jagung ini berbahan dasar jagung manis
yang masih muda. Bahan lainnya adalah gula pasir, air, dan susu
probiotik. Susu jagung ini merupakan hasil penelitian dan percobaan oleh
tim mahasiswa UNG yang terdiri atas Yulianti Pantu, Hikmah Zibran, Dewi
Abas, dan Julita Lembert, dengan asuhan dosen Robert Tungadi dari
jurusan Farmasi.
Sujago diolah terlebih dahulu dengan merebus jagung, Suhu panas tidak melebihi 80 derajat Celcius agar nutrisi yang terkandung pada jagung tidak berkurang. Saat merebus tambahkan gula pasir. Setelah matang dan dingin, baru ditambahkan susu probiotik dengan perbandingan satu botol kecil susu probiotik untuk satu liter adonan jagung
Ekstrak jagung yang sudah disaring, kemudian diblender dengan sedikit air dan diberi yoghurt secukupnya, untuk keperluan fermentasi. Yoghurt
yang dimasukkan mengandung bakteri yang baik untuk kesehatan tubuh.
Bakteri itu yang akan memfermentasi jagung hingga menghasilkan susu.
Setelah dimasukkan ke dalam inkubator bersuhu 40 derajat Celsius selama
24 jam, susu tersebut siap diminum atau dikemas dalam botol untuk
dijual.
Sebotol susu jagung dijual dengan harga Rp 25 ribu. Ide membuat susu
alternatif itu muncul karena harga susu formula semakin mahal. Ditambah
lagi dengan merebaknya pemberitaan tentang bakteri sakazakii. Susu jagung hanya bisa dikonsumsi anak berusia di atas dua tahun hingga lanjut usia.
Kandungan susu fermentasi tersebut sudah diteliti pihak UNG dan
mengundang zat yang penting bagi tubuh seperti sukrosa, glisin dan
glukosa dan pati. Jagung juga merupakan sumber thiamin (Vitamin B1) yang
sangat penting bagi kesehatan sel otak dan fungsi kognitif, sebab
thiamin dibutuhkan untuk membentuk acetylcholine yang berfungsi memaksimalkan komunikasi antar sel otak dalam proses berpikir.
Selain berpotensi sebagai obyek wirausaha mahasiswa, langkah ini
sekaligus untuk menghapus citra negatif yang melekat pada mahasiswa di
Indonesia bagian timur. Selain bahan bakunya mudah didapat, susu
berbahan jagung ini tidak mengandung bahan pengawet dan aman dikonsumsi
masyarakat. Produk tersebut juga sudah mengantongi izin dari Departemen
Kesehatan.
Mahasiswi di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo
tengah memamerkan susu berbahan jagung yang mereka kembangkan di kampus.
Susu berbahan baku jagung tersebut dapat menjadi susu formula alternatif
yang kandungan gizinya cukup tinggi
tengah memamerkan susu berbahan jagung yang mereka kembangkan di kampus.
Susu berbahan baku jagung tersebut dapat menjadi susu formula alternatif
yang kandungan gizinya cukup tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar