عًنْ جُنْدُبِ بْنِ جُنَادَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :
مَنْ قَرَأَ يس ابتغاءَ وَجْهَ اللَّه غُفِرَ لَهُ
رواه مالك وابن حبان
Jundub ibn Junadah ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
Barangsiapa membaca surah Yaasin karena mengharap
ridha Allah, maka ia akan diampuni.
·
Hadis hasan, diriwayatkan
oleh Ibn Hibban (hadis no. 2574) dan Malik sebagaimana diisyaratkan oleh
al-Hafiz al-Dimyati dalam kitab al-Muttajir al-rabih (hal. 271, hadis no.
1133). Hadis ini diriwayatkan oleh al-Darimi (hadis no. 3281) secara Mursal dari al-Hasan al-Basri dan al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Shaghir (hadis no. 417).
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :
إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس،
وَمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ
مَرَّاتٍ .
رواه الترمذي والدارمي
Anas ibn Malik ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya segala sesuatu itu memiliki hati/pusat,
dan hati/pusatnya al-Qur’an adalah surah Yasin, dan barang siapa membaca
Yaasiin, Allah memberikan pahala sama seperti membaca al-Qur’an sepuluh kali
(secara utuh).
·
Hadis da’if, diriwayatkan
oleh al-Tirmizi (hadis no .2812) dan al-Darimi (hadis no. 2281) dengan jalur
periwayatan yang sama. Al-Tirmizi mengisyaratkan keda’ifan hadis ini
karena hadis ini tidak diriwayatkan kecuali melalui Muhammad bin Abdurrahman
yang memiliki kredibiliti lemah. Juga melalui Harun Abu Muhammad yang tidak
diketahui identitasnya (majhul). Oleh karena itu, hukum hadis ini adalah da’if (lemah). Al-Suyuti dan al-Munawi
menghukuminya da’if (al-Jami’
al-Saghir, hadis no 2423 dan Faydl al-Qadir, jil II, h. 638)
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
: قَالَ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :
اقْرَءُوا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ
رواه أبو داود وابن ماجة وأحمد وابن حبان والحاكم
Ma'qil ibn Yasar ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
Bacalah surah Yaasiin untuk mereka yang meninggal.
·
Hadis da’if, diriwayatkan
oleh Abu Dawud (hadis no. 2714), Ibn Majah (hadis no. 1438) dan Ahmad (hadis
no. 19415), semuanya melalui jalur periwayatan yang sama, yaitu dari Sulaiman
al-Taimi dari seseorang yang bernama Abu Utsman (namun tidak diketahui nama
yang dimaksud), dari ayahnya, dari Ma’qil bin Yasar, dari Rasulullah saw. Dalam
sanad ini terdapat dua orang perawi yang tidak diketahui identitasnya (majhul). Karena itu
hadis ini dihukumkan da’if. Al-Suyuti menghukumkan hadis ini hasan (al-Jami’ al-saghir, hadis no 1344), namun al-Daraqutni, al-Nawawi, Ibn
Hajar dan al-Munawi men-dha’if-kan hadis ini (Faydl al-Qadir, jil. I, h. 85). Penulis menguatkan pendapat yang men-dha’if-kan hadis ini
dengan alasan di atas. Kata: mawtakum (orang yang meninggal dari kalian) mempunyai dua penafsiran: Orang yang
menghadapi maut (dalam keadaan sakarat), atau Orang yang sudah benar-benar
meninggal, baik sebelum dikubur atau setelah dikubur.
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ:
الْبَقَرَةُ سَنَامُ الْقُرْآنِ وَذُرْوَتُهُ، نَزَلَ
مَعَ كُلِّ آيَةٍ مِنْهَا ثَمَانُونَ مَلَكًا، وَاسْتُخْرِجَتْ { لَا إِلَهَ
إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ } مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ فَوُصِلَتْ بِهَا أَوْ
فَوُصِلَتْ بِسُورَةِ الْبَقَرَةِ. وَ{ يس } قَلْبُ الْقُرْآنِ، لَا يَقْرَؤُهَا
رَجُلٌ يُرِيدُ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَالدَّارَ الْآخِرَةَ إِلَّا غُفِرَ
لَهُ. وَاقْرَءُوهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ .
رواه أحمد
Ma'qil ibn Yasar ra berkata: Rasulullah saw bersabda:
Surah al-Baqarah adalah surah yang menonjol dalam
al-Qur’an dan merupakan puncaknya, turun bersama setiap ayat-ayatnya delapan
puluh malaikat. Dikeluarkan “لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ (Tidak ada Tuhan kecuali Dia
yang Hidup dan Berdiri)” dari bawah Arsy, kemudian disambungkan atau diletakkan
di surah al-Baqarah. Sedangkan surah Yaasiin adalah inti (hati)nya al-Qur’an.
Tidaklah seorang membacanya dengan niat karena Allah dan hari pembalasan
kecuali dosa-dosanya akan diampuni. Bacakanlah surah Yaasiin untuk mereka yang
meninggal.
·
Hadis da’if, diriwayatkan
oleh Ahmad (hadis no. 19415) dengan sanad yang dua orang perawinya tidak
dikenal identitasnya. Lihat penjelasan hadis sebelum ini.
Dikutip dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar