Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan)
Tuhanmu, bagaimana dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan
kalau dia menghendaki niscaya dia menjadikan tetap bayang-bayang itu,
Kemudian kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu. (Q.S. Al-Furqan : 45)
Pendahuluan
Kiblat bagi orang muslim mempunyai arti yang sangat penting, karena salah satu syarat syahnya sholat adalah menghadap kiblat. Kiblat
berasal dari bahasa Arab yang artinya arah yang merujuk ke suatu tempat
dimana bangunan Ka’bah di Masjidil Haram , Makkah, Arab Saudi. Ka’bah
juga sering disebut dengan Baitullah (Rumah Allah). Pada awalnya, kiblat
mengarah ke Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa Jerusalem di Palestina,
namun pada tahun 624 M ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, arah
Kiblat berpindah ke arah Ka’bah di Makkah hingga kini atas petunjuk
wahyu dari Allah SWT. Jadi kalau shalat tidak menghadap ke kiblat
berarti tidak sah, kecuali tidak tahu arah, sholat khauf (medan perang)
atau sholat di atas kendaraan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S.
Al-Baqarah : 115 yang artinya : “dan kepunyaan Allah Timur dan Barat maka kemanapun kamu menghadap disana.”